Wavy Cursor Tail 10 Kumpulan makalah: ASUMSI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Jumat, 30 Mei 2014

ASUMSI DAN HIPOTESIS PENELITIAN


ASUMSI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
MAKALAH
Disusun Dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Metodelogi Penelitian
Dosen pembimbing : H. Moh. Arwani, M. Pd




Oleh :
Ali wafa
Iskandar
Faiz arzaki
Nur Rohmah
Nurul Arina Solikha


PROGRAM STUDI MUAMALAH
JURUSAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN-NAWAWI
PURWOREJO
2014
ASUMSI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
I.       PENDAHULUAN
      Semenjak kita duduk di bangku kuliah di Perguruan Tinggi, dalam tugas akhirnya, kita diwajibkan untuk membuat suatu karya tulis ilmiah yang disebut dengan skripsi. Saat itulah secara teoritik dan pragmatik kita mengetahui dan terjun langsung ke dalam dunia peneilitian. Penelitian yang kita lakukan didasari atas rasa keinginantahuan kita sebagai manusia terhadap suatu hal. Rasa ingin tahu manusia merupakan nalar piker yang di miliki  manusia. Otak manusia mempunyai kemampuan untuk menerima, mengorganisasikan dan menyimpan data, lebih besar dari sekedar kemampuan mempertahankan hidup saja.
            Dari rasa keingintahuan manusia inilah akan timbul upaya untuk melakukan suatu penelitian, dan dalam penelitian inilah akan tercipta suatu asumsi dasar dan sebuah hipotesis.disinilah kami sebagai pemakalah akan mencoba menguraikan tentang asumsi dan hipotesis penelitian.[1] Kami berharap semoga dengan adanya makalah kami ini akan menambahkan khasanah keilmuan bagi kita semua, amien.


II.    RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Asumsi Dasar ?
2.      Apa pengertian Hipotesis Penelitian?







III. PEMBAHASAN
A.    Asumsi Dasar
Secara umum, asumsi didefenisikan sebagai hasil abstraksi pemikiran yang oleh peneliti dianggap benar dan dijadikan sebagai pijakan untuk mengkaji satu atau beberapa gejala. Asumsi dianggap benar dan tidak perlu diuji, sedangkan hipotesis perlu diuji. Oleh karena itu asumsi berkenaan dengan komponen-komponen teori aksiomatik, maka beberapa istilah yang relevan dengan itu, akan didefenisikan disini yaitu postulat[2], aksioma[3], teoterm, dan generalisasi[4]..[5]
Sebelum mengumpulkan data asumsi perlu dirumuskan secara jelas, hal ini disebabkan karena :
1.       Asumsi adalah tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti.
2.       Asumsi digunakan untuk mempertegas variabel.
3.       Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis.
Untuk merumuskan suatu asumsi yang baik ada empat hal yang harus dilakukan :
1.      Peneliti harus banyak membaca buku, jurnal, buletin dan hasil penelitian yang ber hubungan dengan masalah yang diteliti.
2.      Mencari informasi dari berbagai sumber.
3.      Berkunjung ketempat yang akan diteliti.
4.      Mengadakan pendugaan, mengabstraksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.[6]




B.     Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah kesimpulan sementara atas masalah penelitian.[7] Kemudian jika dilihat dari susunan kata, Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” yang artinya dibawah, dan “thesa” yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis kemudian di Indonesia disesuaikan dengan ejaan bahasa indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.[8]
Hipotesis adalah penjelasan (jawaban) sementara terhadap masalah penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku, fenomena, peristiwa tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi.[9]

C.     Seluk-Beluk Dalam Hiotesis:
1.      Perumusan hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dalam suatu penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis kerja. Sebagai lawannya adalah hipotesis nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan hipotesis  nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya.[10] Kemudian Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.    Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara hububgan maupun perbedaan.
b.   Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif[11] atau pernyataan.
c.    Hipotesis hendaklah diumuskan secara jelas dan padat.
d.   Hipotesis hendakllah dapat diuji.[12]

2.      Bentuk-bentuk hipotesis :
a.       Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
b.      Hipotesis Komparatif
Hipotesis Komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
c.       Hipotesis Assosiatif
Hipotesis Assosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. [13]

3.      Jenis-jenis hipotesis:
Ada dua jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu:
a.        Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (ha). Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Rumusan hipotesis kerja:
1)      Jika…………….maka………..
Contoh: jika orang banyak makan, maka berat badannya akan naik.
2)       Ada perbedaan antara……dan…..
Contoh: Ada perbedaan antara orang kaya dan orang miskin dalam berpakaian.
3)      Ada pengaruh…………terhadap…………
Contoh: Ada pengaruh makanan terhadap berat badan.
b.      Hipotesis Nol (null hypotheses )
Hipotesis nol sering disebut sebagai hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak ada pengaruh variabel X dan Y. Rumusan hipotesis nol:
1)    Tidak ada perbedaan antara………….dengan…………..
Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan mahasiswa tingkat II dalam disipsin kuliah.
2)   Tidak ada pengaruh…………..terhadap ……………
Contoh: Tidak adak pengaruh jarak dari rumah ke sekolah terhadap kerajinan mengikuti kuliah. [14]
Ada tiga (3) jenis asumsi, antara lain :
1. Aksioma, yaitu suatu pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan pembuktian karena kebenarannya sudah membuktikan sendiri. Misalnya, “Keseluruhan itu lebih besar daripada tiap bagiannya”.
2. Postulat, yaitu suatu pernyataan yang dimintakan persetujuan umum tanpa pembuktian atau suatu fakta yang hendaknya diterima saja sebagaimana adanya. Postulat biasa diajukan untuk menyamakan pengertian suatu istilah atau ungkapan dalam suatu argument, sementara dilangsungkan pembahasan mengenai suatu masalah tertentu. Misalnya, “Kurangnya motivasi belajar siswa  merupakan faktor penting yang mendorong kemalasan siswa mempelajari bahasa Arab.”
3. Pangkal pendapat (premise) tersamar dalam suatu entimen (enthymene) ordo pertama atau kedua.  Entimen ordo pertama adalah suatu silogisme yang pangkal pendapat pertama tersirat. Suatu silogisme yang pangkal pendapat pendamping (perantara) tersirat adalah entimen ordo kedua.

4.      Menguji hipotesis:
Untuk dapat menguji hipotesis, si peneliti menentukan sampel, alat (instrumen), rancangan penelitian, dan prosedur yang memungkin si peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis sedemikian rupa
sehingga peneliti dapat menentukan tingkat validitas[15] dari hipotesis. Menguji hipotesis untuk mengetahui variabel-variabel mana yang berhubungan sama pentingnya dengan mengetahui variabel-variabel mana yang tidak berhubungan.[16]

5.      Manfaat hipotesis penelitian
Hipotesis dalam suatu penelitian sangat penting untuk memandu penelitian. Manfaatnya dapat dirinci sebagai berikut :
a.       Memberikan arah yang tegas bagi perumusan tujuan penelitian.
b.      Membantu menentukan arah yang harus ditempuh bagi pembatasan ruang lingkup (skope) penelitian.
c.       Membantu mengarahkan metodologi atau cara-cara kerja mengumpulkan data, pengolahan data serta analisisnya.
d.      Mencegah terjadinya suatu penilitian yang tak terarah dan menghindarkan cara pengumpulan data yang tak relevan dengan masalah yang diteliti.[17]













IV. KESIMPULAN
Dari ketrangan dalam makalah diatas kami sebagai pemakalah dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Asumsi didefenisikan sebagai hasil abstraksi pemikiran yang oleh peneliti dianggap benar dan dijadikan sebagai pijakan untuk mengkaji satu atau beberapa gejala.
Hipotesis adalah penjelasan (jawaban) sementara terhadap masalah penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku, fenomena, peristiwa tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Peneliti bukan membuktikan hipotesisnya tapi mengumpulkan data yang mendukung atau menolak hipotesis tersebut. Adapun seluk beluk dalam hipotesis yaitu meliputi: perumusan hipotesis, jenis-jenis hipotesis, menguji hipotesis, dan manfaat dari hipotesis.


















DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Proedur Penelitian Suatu Pendekaan Praktik,. Jakarta: PT RINEKA PUSTAKA

Machfoed, Ircham. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Yogyakarta: Fitramaya

Pohan, Rusdin. 2007.  Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Lanarka Publisher






[1] http://tpikipmataram.wordpress.com/2013/09/17/kuliyah-online/
[2] Asumsi yang menjadi pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya; anggapan dasar; aksioma.
[3] Pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian.
[4] Perihal membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian, hal.
[7] Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta : Lanarka Publisher, 2007), Hlm. 31.
[8] Suharsimi Arikunto, Proedur Penelitian Suatu Pendekaan Praktik, (Jakarta: PT RINEKA PUSTAKA, 2006). Hlm. 71.
[11] bersifat pernyataan ringkas dan jelas
[12] Ircham Machfoed, Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Yogyakarta: Fitramaya, 2013), Hlm. 21.
[14] Suharsimi Arikunto, Proedur Penelitian Suatu Pendekaan Praktik, (Jakarta: PT RINEKA PUSTAKA, 2006). Hlm. 73-74
[15] sifat benar menurut bahan bukti yg ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum; sifat valid; kesahihan: menentukan -- suatu tes dng tepat memang sukar.
[17] Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta : Lanarka Publisher, 2007), Hlm. 32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar